SupportStartup

Post Dipublikasikan Pada 21 Maret, 2024

Franchise Kopi Tuku: Syarat, Harga, dan Keuntungannya

Franchise Kopi Tuku – Bagi para penggemar minuman kekinian yang sudah lama memantau dunia bisnis franchise pada bidang FnB, mungkin Anda pernah mendengar sesekali tentang brand yang satu ini.

Memang benar, franchise Kopi Tuku bukanlah brand minuman kopi kekinian pertama di Indonesia. Namun bisa dikatakan kalau brand minuman ini adalah game changer dalam industri FnB Indonesia.

Dari dulu hingga sekarang, sajian minuman kopi di Indonesia selalu saja identik dengan tambahan susu dan gula. Namun, perlahan lahan kopi mulai bertransformasi dari minuman sederhana yang ada di warkop pinggir jalan, menjadi minuman yang ramai peminat dengan sistem kemitraan.

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan bisnis kopi susu, merupakan salah satu hasil jerih payah dari franchise Kopi Tuku. Itulah mengapa, tak heran jika saat ini banyak sekali calon pelaku bisnis yang penasaran tentang franchise minuman kekinian yang satu ini.

Untuk Anda yang ingin tau syarat, harga, dan cara mendaftar sebagai mitra franchise Kopi Tuku. Yuk Simak baik baik penjelasan berikut.

Tentang Franchise Kopi Tuku

Franchise Kopi Tuku sendiri merupakan sebuah brand yang dibangun oleh seorang barista Bernama Andanu Prasetyo, yang pertama kali beroperasi pada bulan Juni di tahun 2015 yang lalu. Dan saat ini, franchise Kopi Tuku berada pada naungan MAKA Group, sebuah Perusahaan yang sudah lama bergerak dalam bidang bisnis kuliner.

Outlet pertama dari franchise Kopi Tuku sendiri terletak di daerah Cipete Jakarta Selatan, dengan konsep mini cafe. Yang dilengkapi dengan produk tambahan lainnya seperti roastery dan roasted beans dalam tempat tersebut.

Sebelum mendirikan waralaba Kopi Tuku, Andanu Prasetyo atau yang kini akrab disapa sebagai Tyo, memang sudah lama menjajah dunia FnB di Indonesia. Bahkan, ia mengaku bahwa sebelumnya ia pernah bergelut dalam dunia consumer goods. Dan memutuskan untuk mendirikan waralaba Kopi Tuku karena kecintaannya terhadap minuman pahit yang satu ini sejak masa kuliah.

Tercatat bahwa pada tahun 2020 yang lalu waralaba Kopi Tuku sendiri telah berhasil mendirikan lebih dari 15 outlet. Namun sayangnya, beberapa outlet tersebut hanya tersedia di area Jabodetabek saja. Walaupun begitu, dalam tahun yang sama waralaba Kopi Tuku sendiri telah memiliki 100 karyawan, dengan 80 orang yang bekerja sebagai barista di cafe mereka.

Apabila Anda merasa bahwa waralaba Kopi Tuku memiliki perkembangan yang cukup lambat dan memakan banyak waktu. Hal ini memang bisa dimaklumi karena ternyata brand kopi yang satu ini tidak menerapkan sistem franchise untuk ekspansinya.

Jauh berbeda dengan beberapa kompetitor mereka seperti halnya Kopi Kulo, Kopi Soe, ataupun juga Janji Jiwa. Yang memang dari awal sudah berniat untuk melakukan ekspansi bisnis dengan menggunakan sistem franchise.

Olahan Kopi Susu Gula Aren Spesial dari Kopi Tuku

Jika kita melihat faktor tren minuman kekinian di Indonesia, kopi susu sendiri mulai mengalami kenaikan popularitas di tahun 2017 yang lalu. Dengan adanya inovasi baru yaitu minuman kopi susu gula aren.

Faktanya, waralaba Kopi Tuku merupakan kedai kopi pertama yang mempopulerkan konsep tersebut dengan menu kopi susu tetangga mereka. Tidak hanya dengan pilihan rasanya yang beragam, namun kopi susu gula aren juga memiliki cita rasa yang unik. Namun ada kesan familiar dan sangat mudah di terima oleh lidah warga Indonesia.

Bahkan, Tyo selaku pendiri dari waralaba Kopi Tuku juga mengaku bahwa resep minuman ini tidak berasal dari dirinya sendiri. Melainkan, ia mendapatkan banyak masukan dari tetangga sekitar. Dan karena itulah, ia memutuskan untuk menamai kopinya dengan nama kopi tetangga.

Sempat Dilirik Oleh Bapak Jokowi

Selain karena menunya yang unik dan variatif, alasan lain waralaba Kopi Tuku berhasil memperoleh eksposure yang tinggi. Adalah berkat peranan dari Bapak Joko Widodo, yang disebut sebut sebagai Jokowi Effect. Sudah bukan rahasia lagi, apabila mantan presiden Republik Indonesia yang satu ini cukup mahir dalam memviralkan sesuatu.

Di tahun 2017 yang lalu, Bapak Jokowi beserta istrinya memang sempat mengunjungi kedai kopi yang ada di daerah Cipete. Dan dari sanalah, beliau banyak menyuarakan apresiasinya terhadap waralaba Kopi Tuku, sehingga bisnis dari Tyo ini menjadi perhatian dari banyak media.

Konsep Bisnis yang Berbeda dari Franchise Kopi Tuku

Apabila kita membahas brand kopi kekinian yang tidak menerapkan sistem franchise, Anda mungkin akan langsung teringat dengan brand lain yaitu Kopi Kenangan. Namun, berbeda dengan brand tersebut, waralaba Kopi Tuku memiliki sistem ekspansi yang jauh lebih passive.

Terutama jika kita bandingkan dengan Kopi Kenangan yang seringkali melakukan pitching pada Perusahaan pendanaan.

Alih alih menerapkan sistem franchise atau outlet, waralaba Kopi Tuku sendiri mengusung konsep local neighborhood coffee shop. Dan masih saja setia dengan konsep ekspansi bisnis tersebut.

Maksudnya, sejak pertama kali berdiri waralaba Kopi Tuku memang berusaha untuk membangun kedekatan dengan warga sekitarnya. Dari sana, Tyo kerap kali meminta saran, mendengar keluhan, dan merekrut barista dari anak anak muda di daerah sekitar.

Itulah mengapa, bisa dikatakan bahwa ekspansi dari waralaba Kopi Tuku ini tidak se aktif beberapa brand kopi lainnya. Namun, konsep ini ternyata memiliki keuntungannya tersendiri, terutama dalam aspek loyalitas baik itu dari para pelanggan, ataupun dari struktur organisasi waralaba Kopi Tuku itu sendiri.

Cara Mendaftar dan Harga Paket Usaha Franchise Kopi Tuku

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, waralaba Kopi Tuku tidak menerapkan sistem kemitraan secara franchise. Sehingga Anda pun tidak dapat membeli paket usahanya dengan harga berapapun itu juga.

Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan juga bahwa franchise Kopi Tuku akan menawarkan peluang kemitraan di kemudian waktu.

Tak hanya itu, Anda yang tertarik bekerja sama mungkin juga bisa ikut andil dalam menanam modal pada bisnis ini. Walaupun harus mengeluarkan harga yang lebih besar daripada franchise kopi pada umumnya.

Mengapa Kopi Tuku Tidak Menerapkan Franchise

Lebih Fokus pada Konsumsi, Bukan Penjualan

Perlu Anda ketahui juga sebelumnya bahwa tujuan Tyo dalam mendirikan Kopi Tuku adalah karena ia ingin menyebarkan cita rasa dan hobinya dalam menikmati kopi. Dan tidak semata mata untuk memperoleh penjualan secara masif saja.

Itulah mengapa, ia melakukan pendekatan kepada Masyarakat sekitar dengan perlahan, dengan membangun kebiasaan ngopi untuk Masyarakat sekitar. Sekaligus memberikan produk yang nikmat dan dapat dinikmati oleh semua orang, bukan sekedar produk yang viral hanya karena ada tren saja.

Sistem Franchise Terlalu Rumit

Alasan lain Kopi Tuku tidak menerapkan sistem franchise adalah karena Tyo menilai bahwa sistem franchise terlalu rumit pengelolaannya.

Mulai dari menentukan standar operasional, mendapatkan alat dan bahan baku, manajemen franchisee, quality control, dan lain sebagainya. Yang tentunya akan sangat memakan waktu dan menyita perhatiannya dari tujuan utama Kopi Tuku.

Ingin Memiliki Sebuah Bisnis? Daftarkan Diri Anda Sebagai Mitra Franchise

Hubungi Sekarang